Selasa, 15 November 2011

Tempat Judi Berkedok Game Anak Digerebek di Pekanbaru

Jakarta - Polresta Pekanbaru menggerebek tempat perjudian yang berkedok game anak-anak. Dua orang tersangka diamankan dalam penggerebekan itu.


Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar mengungkapkan hal itu dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (15/11/2011) di Pekanbaru. Menurutnya, pihaknya selama ini menerima informasi dari warga soal game anak-anak yang diduga dijadikan tempat berjudi di Cafe Bingo, Jl Riau, Pekanbaru.


Menurut Ginanjar, di cafe Bingo atau warga Pekanbaru mengenalnya dengan istilah Pujasera itu, terdapat 30 game. Game inilah, yang diduga disalahgunakan untuk permainan judi para pengunjung di lokasi tersebut.


"Sebelum melakukan penggerebekan, kita sudah dua pekan melakukan penyelidikan di sana. Setelah disidik dan memang benar ada unsur perjudiannya, lantas kita gerebek," kata Ginanjar.


Ginanjar menambahkan, dari penggerebekan tersebut, kepolisian mengamankan dua orang tersangka. Keduanya adalah Adis alis Cien yang bertugas sebagai pemegang koin di permainan tersebut dan tersangka berinisial Des seorang kasir di tempat perjudian itu.


"Kita juga telah menyegel 30 mesin game yang ada di lokasi. Di samping itu barang bukti yang kita sita yakni kupon hadiah, dan uang tunai Rp 4 juta lebih," kata Ginanjar.


Penggerebekan yang dilakukan Polresta Pekanbaru ini, sekaligus menepis isu adanya setoran pemilik game kepada oknum polisi. "Jadi tidak benar jika ada setoran kepada pihak kepolisian. Apapun alasannya, bila permainan game disalahgunakan untuk perjudian tetap akan kita tangkap," terang Ginanjar.


Hasil pemeriksaan sementara, lanjut Ginanjar, lokasi tersebut memiliki izin dari Dinas Pariwisata Pemkot Pekanbaru. Game tersebut diperuntukkan sebagai hiburan anak-anak.


"Namun praktik di lapangan, justru permainan game anak-anak digunakan orang dewasa. Ini karena mesin game disalahgunakan untuk permaian judi. Jelas ini sudah menyimpang dari izin usaha yang dikeluarkan," tutup Ginanjar.




Sumber : detik.com

Senin, 14 November 2011

Istri dan Anak Pejabat Juga Hidup Mewah & Hedon


Jakarta - Perilaku pejabat yang hedon dan hidup bermewah-mewahan mendapat sorotan masyarakat. Tidak hanya itu, seringkali pula istri dan anak pejabat juga hidup mewah menghambur-hamburkan uang milik suami dan ayah mereka yang entah didapat dari mana.

"Banyak istri dan akan pejabat yang juga hidup mewah. Kalau uang mudah didapat, mudah juga mengalirnya," ujar sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Musni Umar kepada detikcom, Selasa (15/11/2011).

Gaya hidup istri yang hobi belanja ke luar negeri, arisan kalung berlian hingga langganan butik terkenal, ini bisa mendorong seorang pejabat korupsi. Ditambah gaya hidup anaknya yang hobi gonta-ganti mobil mewah, makin terjerumuslah seorang pejabat negara untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum.

"Dengan gaya hidup seperti itu uang gaji belum tentu cukup. Mereka pun terpaksa melakukan hal yang melanggar hukum," lanjut Musni.

Musni menilai gaya hidup pejabat yang hedon dan bermewah-mewahan sama sekali tidak cocok di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya masih susah. Apalagi jika uang tersebut merupakan hasil korupsi.

"Ini perlu ada pembuktian terbalik. Pejabat yang dicurigai bisa disuruh membuktikan darimana dia mendapat kekayaan sebesar itu. Jika tidak bisa menunjukkan, kekayaan itu bisa disita oleh negara," tuturnya.


Sumber : Detik.com